Sabtu, 24 Maret 2012

Tips ; Kenali (Dulu) Sekolah untuk Buah Hati

Hampir setiap orang tua pasti mengingikan anak-anaknya memenuhi semua harapannya, seperti mendapatkan pekerjaan yang baik kelak, mendapatkan kehidupan yang berkualitas, beriman dan masih banyak lagi harapan-harapan baik lainnya. Pendidikan formal telah dijadikan pijakan untuk menyiapkan masa depan anak. Pertayaan yang menarik untuk diajukan adalah bagaimana kita memilih pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Setiap sekolah memiliki kurikulum, pendekatan, cara pengajaran, serta nilai-nilai yang berbeda.

Terdapat pandangan baru mengenai pendidikan yang tepat untuk anak. Pendekatan cara belajar aktif, yang tidak menekankan pada tes saja, dan merangsang rasa ingin tahu anak menjadi lebih penting karena anak-anak membutuhkan sekolah yang mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya

Sebagai orang tua tidak bisa tahu tantangan apa yang akan anak hadapi nanti. Dibutuhkan lingkungan dan sekolah yang dapat membentuk anak menjadi pembelajar sejati yang akan terus belajar sepanjang hidupnya. Sehingga apapun tantangannya bisa mereka hadapi nanti.


Untuk mengetahui kualitas sekolah yang baik, secara umum sekolah harus:

1. Memperhatikan kebutuhan psikologis mendasar anak dan memperhatikan tahapan perkembangan anak.
Setiap orang tua sebaiknya memahami betul kemampuan dari anak-anaknya. Sangat mungkin orang tua memiliki harapan yang tinggi supaya anak-anaknya bisa masuk ke sekolah yang terbaik atau favorit. Namun perlu diingat juga kemampuan anak-anak, karena setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda – beda.
Sangatlah kurang bijaksana ketika orang tua selalu mendoktrin dengan keras supaya  anak-anaknya untuk memenuhi semua harapannya. Jika ini terjadi sudah bisa dipastikan anak akan berada pada posisi tertekan yang akan berdampak negatif pada diri si anak. Lebih baik semua harapan tinggi orang tua dibicarakan dengan si anak dengan baik-baik. Pemberian doktrin kehidupan pada diri anak memang sangat diperlukan untuk membentuk watak dan jati diri anak, namun semua itu harus dilakukan dengan cara yang baik tanpa mengorbankan diri si anak.
Contohnya, kebutuhan anak untuk merasa mampu. Apakah sekolah tersebut misalnya memberikan kesempatan bagi anak untuk menampilkan kebiasaannya, atau apakah sekolah memberi kesempatan kepada anak untuk mengikuti kompetisi meskipun ia tidak berprestasi.

2.   Dapat memenuhi kebutuhan unik atau individual anak.
 Sekolah yang seperti ini biasanya melakukan pembedaan cara pengajaran, misalnya memberikan tugas yang lebih sulit untuk anak yang sudah lebih advanced atau menerangkan dengan menggunakan alat bantu gambar untuk anak yang memiliki gaya belajar visual.

3. Dapat membantu pencapaian tujuan jangka panjang orangtua untuk anak masing-masing.
Artinya sekolah harus memiliki nilai-nilai yang sama dengan orangtua. Misalnya bila orangtua menginginkan anak memiliki kemandirian, apakah sekolah tersebut melakukan hal-hal yang bisa membuat anak mandiri atau selalu membantu anak dalam melakukan segala sesuatu sehingga tidak melatih kemandirian anak. Hal ini bisa dilihat pada saat kunjungan ke sekolah.  Selain berbicara dengan kepala sekolah, sempatkan untuk berbicara dengan guru, murid, atau mungkin orangtua lain yang ada di sekolah.

4.   Sekolah yang memiliki tujuan pendidikan yang sama dengan orangtua.
Kembali lagi lihat visi dan misi sekolah. Apakah sekolah tersebut bertujuan menciptakan anak-anak dengan nilai tes yang bagus atau membentuk anak-anak yang memiliki kemampuan belajar (seperti kemampuan analisa, riset, penyelesaian masalah) sehingga dapat menjadi pembelajar mandiri.

Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan orang tua ketika berkunjung atau berkeliling ke sekolah-sekolah, antara lain:
a. Pengaturan kelas. Kelas yang baik adalah apabila ada ruang yang cukup untuk anak bergerak, ruang untuk berkumpul dan bisa terjadi interaksi dengan baik antara guru-murid.

b. Dinding. Apakah terisi dengan hasil karya siswa atau poster yang terjual di toko buku. Perhatikan juga apakah hasil karya yang ditempelkan tanpa kesalahan, atau hanya dari siswa terbaik, atau apakah semua hampir sama. Kalau ya, berarti sekolah tersebut tidak memperhatikan perbedaan kebutuhan pada masing-masing anak. Karena guru seharusnya menyiapkan beberapa tugas yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak.

c. Wajah siswa di kelas. Perhatikan wajah siswa, apakah mereka bersemangat dan sibuk mengerjakan tugas atau melakukan kegiatan. Hal ini bisa menunjukkan apakah guru memberi kegiatan yang cukup menarik untuk anak atau tidak.

d. Cara guru berinteraksi dengan urid-muridnya. Setiap orang tua perlu melihat jajaran tenaga pendidik di sekolah terutama rasio yang baik antara jumlah guru dan siswa. Jangan sampai rasio jumlah guru dan siswa benar-benar tidak seimbang karena mutu pendidikan siswa bisa terlantar. Dampak yang sering muncul adalah anak-anak akan diajar oleh guru yang bukan ahlinya yang disebabkan oleh minimnya jumlah guru. Hubungan guru-anak seharusnya hangat dan tulus, tidak bersifat mengendalikan dan memerintah.

e. Lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah seharusnya dijadikan pertimbangan ketika memilih suatu sekolah. Dalam hal ini kita bisa melihat seberapa bagus sekolah memberikan lingkungan pendidikan untuk anak-anak. Misalnya, seberapa bagus sekolah bisa melindungi anak dari gangguan luar seperti jajanan sekolah yang tidak sehat. Hal ini perlu untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan karena fakta menunjukan jika banyak jajanan yang ditawarkan di sekolah-sekolah tidak sehat dan berbahaya bagi anak. Suasana sekolah yang menyenangkan dan membuat orang "betah" untuk menghabiskan waktu. Memiliki perpustakaan sekolah yang cukup lengkap. Staf dan guru yang ramah terhadap semua pengunjung dan siswa.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut ibu bisa menentukan apakah sekolah tersebut baik dan tepat untuk ibu atau tidak. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi Anda dan Buah Hati tercinta. Wallahu A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar