Hampir setiap orang tua pasti mengingikan anak-anaknya
memenuhi semua harapannya, seperti mendapatkan pekerjaan yang baik kelak,
mendapatkan kehidupan yang berkualitas, beriman dan masih banyak lagi
harapan-harapan baik lainnya. Pendidikan formal telah dijadikan pijakan untuk
menyiapkan masa depan anak. Pertayaan yang menarik untuk diajukan adalah
bagaimana kita memilih pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Setiap
sekolah memiliki kurikulum, pendekatan, cara pengajaran, serta nilai-nilai yang
berbeda.
Terdapat pandangan baru mengenai pendidikan yang tepat untuk anak. Pendekatan cara belajar aktif, yang tidak menekankan pada tes saja, dan merangsang rasa ingin tahu anak menjadi lebih penting karena anak-anak membutuhkan sekolah yang mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya
Sebagai orang tua tidak bisa tahu tantangan apa yang akan anak hadapi nanti. Dibutuhkan lingkungan dan sekolah yang dapat membentuk anak menjadi pembelajar sejati yang akan terus belajar sepanjang hidupnya. Sehingga apapun tantangannya bisa mereka hadapi nanti.
Untuk mengetahui kualitas sekolah yang baik, secara umum sekolah harus:
Terdapat pandangan baru mengenai pendidikan yang tepat untuk anak. Pendekatan cara belajar aktif, yang tidak menekankan pada tes saja, dan merangsang rasa ingin tahu anak menjadi lebih penting karena anak-anak membutuhkan sekolah yang mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya
Sebagai orang tua tidak bisa tahu tantangan apa yang akan anak hadapi nanti. Dibutuhkan lingkungan dan sekolah yang dapat membentuk anak menjadi pembelajar sejati yang akan terus belajar sepanjang hidupnya. Sehingga apapun tantangannya bisa mereka hadapi nanti.
Untuk mengetahui kualitas sekolah yang baik, secara umum sekolah harus:
1. Memperhatikan kebutuhan
psikologis mendasar anak dan memperhatikan tahapan perkembangan anak.
Setiap
orang tua sebaiknya memahami betul kemampuan dari anak-anaknya. Sangat mungkin
orang tua memiliki harapan yang tinggi supaya anak-anaknya bisa masuk ke
sekolah yang terbaik atau favorit. Namun perlu diingat juga kemampuan
anak-anak, karena setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda – beda.
Sangatlah
kurang bijaksana ketika orang tua selalu mendoktrin dengan keras supaya
anak-anaknya untuk memenuhi semua harapannya. Jika ini terjadi sudah bisa
dipastikan anak akan berada pada posisi tertekan yang akan berdampak negatif
pada diri si anak. Lebih baik semua harapan tinggi orang tua dibicarakan dengan
si anak dengan baik-baik. Pemberian doktrin kehidupan pada diri anak memang
sangat diperlukan untuk membentuk watak dan jati diri anak, namun semua itu
harus dilakukan dengan cara yang baik tanpa mengorbankan diri si anak.
Contohnya, kebutuhan anak untuk
merasa mampu. Apakah sekolah tersebut misalnya memberikan kesempatan bagi anak
untuk menampilkan kebiasaannya, atau apakah sekolah memberi kesempatan kepada
anak untuk mengikuti kompetisi meskipun ia tidak berprestasi.
2. Dapat memenuhi kebutuhan unik atau
individual anak.
Sekolah yang seperti ini biasanya melakukan
pembedaan cara pengajaran, misalnya memberikan tugas yang lebih sulit untuk
anak yang sudah lebih advanced atau menerangkan dengan menggunakan alat bantu
gambar untuk anak yang memiliki gaya belajar visual.
3. Dapat membantu pencapaian
tujuan jangka panjang orangtua untuk anak masing-masing.
Artinya sekolah harus memiliki
nilai-nilai yang sama dengan orangtua. Misalnya bila orangtua menginginkan anak
memiliki kemandirian, apakah sekolah tersebut melakukan hal-hal yang bisa
membuat anak mandiri atau selalu membantu anak dalam melakukan segala sesuatu
sehingga tidak melatih kemandirian anak. Hal ini bisa dilihat pada saat
kunjungan ke sekolah. Selain berbicara dengan kepala sekolah, sempatkan
untuk berbicara dengan guru, murid, atau mungkin orangtua lain yang ada di
sekolah.
4. Sekolah yang memiliki tujuan pendidikan yang
sama dengan orangtua.
Kembali lagi lihat visi dan misi
sekolah. Apakah sekolah tersebut bertujuan menciptakan anak-anak dengan nilai
tes yang bagus atau membentuk anak-anak yang memiliki kemampuan belajar
(seperti kemampuan analisa, riset, penyelesaian masalah) sehingga dapat menjadi
pembelajar mandiri.
Ada beberapa hal yang perlu di
perhatikan orang tua ketika berkunjung atau berkeliling ke sekolah-sekolah,
antara lain:
a. Pengaturan kelas. Kelas
yang baik adalah apabila ada ruang yang cukup untuk anak bergerak, ruang untuk
berkumpul dan bisa terjadi interaksi dengan baik antara guru-murid.
b. Dinding. Apakah terisi
dengan hasil karya siswa atau poster yang terjual di toko buku. Perhatikan juga
apakah hasil karya yang ditempelkan tanpa kesalahan, atau hanya dari siswa
terbaik, atau apakah semua hampir sama. Kalau ya, berarti sekolah tersebut
tidak memperhatikan perbedaan kebutuhan pada masing-masing anak. Karena guru
seharusnya menyiapkan beberapa tugas yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan anak.
c. Wajah siswa di kelas.
Perhatikan wajah siswa, apakah mereka bersemangat dan sibuk mengerjakan tugas
atau melakukan kegiatan. Hal ini bisa menunjukkan apakah guru memberi kegiatan
yang cukup menarik untuk anak atau tidak.
d.
Cara guru berinteraksi dengan urid-muridnya. Setiap orang tua perlu melihat
jajaran tenaga pendidik di sekolah terutama rasio yang baik antara jumlah guru
dan siswa. Jangan sampai rasio jumlah guru dan siswa benar-benar tidak seimbang
karena mutu pendidikan siswa bisa terlantar. Dampak yang sering muncul adalah
anak-anak akan diajar oleh guru yang bukan ahlinya yang disebabkan oleh
minimnya jumlah guru. Hubungan guru-anak seharusnya hangat dan tulus, tidak
bersifat mengendalikan dan memerintah.
e. Lingkungan sekolah. Lingkungan
sekolah seharusnya dijadikan pertimbangan ketika memilih suatu sekolah. Dalam
hal ini kita bisa melihat seberapa bagus sekolah memberikan lingkungan
pendidikan untuk anak-anak. Misalnya, seberapa bagus sekolah bisa melindungi
anak dari gangguan luar seperti jajanan sekolah yang tidak sehat. Hal ini perlu
untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan karena fakta menunjukan jika banyak
jajanan yang ditawarkan di sekolah-sekolah tidak sehat dan berbahaya bagi anak.
Suasana sekolah yang menyenangkan dan membuat orang "betah" untuk
menghabiskan waktu. Memiliki perpustakaan sekolah yang cukup lengkap. Staf dan
guru yang ramah terhadap semua pengunjung dan siswa.
Dengan memperhatikan hal-hal
tersebut ibu bisa menentukan apakah sekolah tersebut baik dan tepat untuk ibu
atau tidak. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi Anda dan Buah Hati
tercinta. Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar