"Kekuatan ilmu terletak pada bagaimana kita berbagi"
Alkisah seorang
pangeran bernama Narciscus sangat mengagumi ketampanannya. Sang
pangeran suka berlama-lama di sebuah telaga. Pada suatu ketika, dia
melihat bayangan wajah tampannya di telaga itu. Menangislah ia, kemudian
menyadari tentang kekuatan yang maha dahsyat di balik ketampanannya.
Berawal dari kisah
itulah muncul kata narcis yang kini akrab di telinga kita, khususnya
para blogger. Dalam perkembangannya, narcis diartikan terlalu
membanggakan diri sendiri, terlalu percaya diri yang berlebihan. Suka
menampakkan sisi yang dirasa menonjol kepada orang lain.
Padahal kalau kita
mau mencermati kisah Narciscus, kita akan menyadari setiap apa yang
kita kerjakan. Menyadari bahwa manusia hanyalah sebutir pasir di padang
gurun. Kecil sekali. Kesombongan, apalah artinya. Bagi yang ingin atau
sudah bergelut di dunia blogging. Jika kita mau berpikir dan merenung
sejenak. Kita akan merasakan hal semacam ini. Kita akan selalu
dihinggapi pertanyaan-pertanyaan fundamental mengenai aktivitas blogging
kita.
Bagi saya, aktivitas
blogging adalah perjalanan menemukan jiwa saya yang sebenarnya, jiwa
yang pernah hilang. Dengan menuliskan perasaan-perasaan yang ada dalam
hati dan pikiran saya. Kelak, akan menemukan kesejatian atas diri.
Harapannya, kita benar-benar bisa menjadi seorang manusia yang
sebenarnya. Bukan hanya seonggok tubuh, tapi sebenarnya jiwanya adalah
binatang. Oh...
Blog, memang hanya
sekedar media. Sebuah kreativitas manusia dalam masyarakat modern.
Dulu, orang biasa menuliskan catatan-catatan hariannya lewat buku
(diary). Sifatnya rahasia, tak boleh diketahui oleh orang lain. Bahkan
kadang ada orang yang marah ketika tahu buku hariannya dibaca orang
lain.
Tapi, dengan blog,
catatan harian itu terbuka bagi siapa saja, setiap orang boleh
membacanya, bahkan mengomentarinya. Inilah perkembangan peradaban
manusia karena sentuhan teknologi. Blog menjadi media alternatif orang
berbagi cerita, informasi dan pengalaman. Dilihat dari sisi ini, blog
menjadi sebuah media yang perlu diapresiasi keberadaannya. Terserah
orang mau menggunakannya atau tidak.
Blog, adalah rumah
kita di dunia maya. Jiwa kita di dunia maya. Seperti layaknya dalam
kehidupan keseharian, sudah selayaknya kita juga perlu saling
berkunjung, menyapa tetangga-tetangga kita agar lebih akrab. Dan juga,
kita bisa belajar tentang kehidupan bersama tetangga-tetangga kita itu.
Begitulah, kehidupan di dunia blogging tak ubahnya hubungan kita,
interaksi kita di dunia nyata. Di sana kejujuran dan keramahan tetap
berlangsung. Jika ada yang mencoba tidak jujur, misalnya meng-copypaste
tulisan orang lain kemudian dianggap karya sendiri, percayalah,
kredibilitas seorang blogger dipertanyakan. Moralitasnya diragukan.
Maka, alangkah lebih baik jika kita menulis atas dasar kemampuan diri
sendiri. Walaupun singkat dan sederhana, itu akan lebih dihargai di
dunia blogging dibanding sekadar copypaste.
Nah, mulai sekarang
teruslah menulis. Keep blogging. Suatu saat pasti menghasilkan. Kalau
sedang buntu cobalah ikuti apa kata Anis Matta
"Jangan Pikirkan Apa yang akan Kamu Tulis,
Tapi Tulislah apa yang Ada dalam Pikiranmu".
*sumber: http://forumlingkarpena.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar